BEGINI CIRI-CIRI UANG YANG DATANG KETIKA ANDA SEBENTAR LAGI MAU KAYA

Segala partikel punya muatan energi. Di medan yang sama, pada satu ruang waktu yang sama, pada peristiwa yang sama, itu muatan energinya berbeda-beda.

 

Misal Anda seorang pemain bulu tangkis profesional lalu menjuarai kejuaran Thomas Cup, kemudian dipanggil presiden ke istana negara. Di istana negara Anda bertemu presiden.

 

Peristiwa ini akan sangat menghebohkan karena muatan energinya adalah prestasi dan kehormatan.

 

Padahal peristiwa bertemu presiden itu tiap hari dialami oleh cleaning service istana negara.

 

Namun karena beda muatan energi, cleaning service istana negara bertemu presiden ya bukan kehormatan bukan apa.

 

Sama saja Anda berangkat umrah, lalu Anda bisa menyentuh atau mencium Hajar Aswad, itu moment luar biasa, namun bagi cleaning servise Masjidil Haram ya apalah artinya menyentuh Hajar Aswad.

 

Peristiwanya sama, bendanya sama, ruang waktunya sama, namun muatan energinya berbeda.

 

Semua orang didatangi uang, namun muatan energi uangnya akan sangat berbeda ketika datang kepada orang yang sebentar lagi akan kaya dan orang yang akan tetap miskin.

 

Uang fitrahnya sebagai pelayan Anda. Dan Anda fitrahnya adalah majikan. Pelayan kepada majikan kecenderungannya hormat.

 

Begitu pun uang yang datang kepada Anda yang sebentar lagi mau kaya, itu tandanya muatan energi uangnya menghormati Anda.

 

Maksudnya begini, Anda siswa berprestasi di kelas. Karena prestasi-prestasi Anda almamater sekolah memberikan penghormatan kepada Anda berupa hadiah siswa berprestasi.

 

Namanya hadiah tentu pemberian dengan rasa hormat sehingga bentuk barangnya bernilai dan berharga.

 

Sehingga ciri Anda sebentar lagi mau kaya itu, uang yang datang kepada Anda itu nilai uang yang berharga karena di detik-detik itu Anda mulai dihormati alam semesta sebab ada prestasi-prestasi kebaikan tertentu yang sudah Anda raih dengan konsisten.

 

Misal Anda ulama atau guru atau ilmuwan, lah kok mulai datang amplop-amplop tebal karena hormatnya orang-orang kepada Anda karena telah diberi ilmu, itu tanda Anda sudah mulai mau kaya.

 

Misal Anda pengusaha, pedagang atau pebisnis, link-link duit gede itu mulai datang kepada Anda, tidak link recehan lagi.

 

Intinya Anda merasakan uang yang datang kepada Anda itu muatan energinya adalah hormat.

 

Beda dengan Anda yang masih menetap miskin, itu uang yang datang adalah muatan energi belas kasihan.

 

Fitrah uang itu pelayan yang hormat kepada majikan, bukan kemudian pelayan malah datangnya karena kasihan kepada majikan. Kebalik dan tidak sinkron.

 

Anda kasihan ke pengemis, tidak hormat, uang yang Anda berikan ke pengemis kan paling banter 2 rupiah. Mana mungkin kasih 20 ribu. Itu uang dengan muatan energi kasihan.

 

Uang-uang dengan judul bantuan sosial, donasi untuk kaum dhuafa entah atas nama agama, pemerintah maupun sosial, itu biasanya uang dengan muatan energi kasihan.

 

Uang begitu diterima ya tidak apa-apa, terima dengan rasa syukur, karena keadaan finansial orang berbeda-beda, hanya saja Anda yang sadar bahwa Anda lebih terhormat dari uang akan punya rasa tersinggung dan prihatin.

 

Kalau uang dengan muatan energi kasihan itu sekedar susah untuk mengangkat derajat manusia ke derajat lebih tinggi.

 

Nah di bawah uang dengan muatan energi kasihan itu masih ada level muatan energi yang lebih rendah, sebab muatan energi uang ini sudah merendahkan dan merusak kehormatan manusia.

 

Dan boleh muatan energi uang ini disebut muatan energi asfalâs sâfilîn (rendah yang paling bawah). Itu adalah uang dengan muatan energi haram.

 

Uang haram itu—na'ûdzubillâh—merusak baik kepada jasmani, rohani, dan juga kehormatan orang tersebut.

 

Uang dengan muatan energi haram kok diterima, ya itu tanda Anda akan alami kerusakan dalam hidup Anda.

 

Sekarang balik lagi ke masalah uang dengan muatan energi hormat yang itu adalah tanda Anda akan kaya dan sejahtera.

 

Lalu bagaimana peroleh uang dengan muatan energi hormat? Syarat orang untuk terhormat itu harus punya prestasi baik karena perbuatan baik yang dilakukan dengan konsisten dan istiqamah.

 

Umpama pedagang sudah konsisten ulet, bercita-cita tinggi, amanah, berkemauan keras, tidak bikin cacat, dan seterusnya.

 

Umpama pejabat ya sudah konsisten kerja dan mengabdi, sabar, amanah, dan seterusnya. Umpama ulama ya sudah berbagi ilmu, melayani umat, takwa, sabar, dan seterusnya.

 

Prestasi kebaikanlah atau prestasi amal shalehlah yang akan menarik muatan energi uang hormat untuk datang.

 

Janji Allah;

 

مَنۡ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنۡ ذَكَرٍ اَوۡ اُنۡثٰى وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَـنُحۡيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً‌ ۚ وَلَـنَجۡزِيَـنَّهُمۡ اَجۡرَهُمۡ بِاَحۡسَنِ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ

 

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (hayâtan thayyibah) dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q S. An-Nahl : 97)

 

MUHAMMAD NURUL BANAN

Gus Banan

Spiritual Prosperity Class

5 thoughts on “BEGINI CIRI-CIRI UANG YANG DATANG KETIKA ANDA SEBENTAR LAGI MAU KAYA”

Leave a Reply to Randy1084 Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top