ORANG ZALIM BUKANNYA KUALAT MALAH MAKIN KAYA

Anda mengansumsikan kalau penjajah Belanda itu bangsa yang sangat zalim kepada bangsa kita, merampok kemerdekaan kita, menguras kekayaan bangsa kita.

Orang zalim seharusnya kualat. Lah kok bangsa Belanda sesudah menjajah Indonesia bukannya kualat tapi malahan negaranya makin kaya dan maju? Ono opo, toh?

Belanda bertindak menjajah dan menindas, namun kesadaran mereka bukan sedang berbuat zalim, kesadaran sedang mengabdi kepada bangsa dan negaranya agar menjadi bangsa besar.

Dan hasilnya apa? Mereka berbuat zalim kepada bangsa lain tapi tidak kualat. Sama saja, Indonesia dulu menguasai Timor Leste, apa kita merasa sedang mengzalimi mereka? Justru yang muncul rasa membela kehormatan bangsa Indonesia.

Nah Anda kadang menyaksikan ada wanita merebut suami orang, ada suami merebut istri orang. Bukannya mereka kualat, tapj malah makin sakinah, mawaddah wa rahmah. Itu pemicu kesadarannya sama, bukan mereka merasa sebagai pelakor ataupun pebinor, ya karena kesadarannya. Mungkin dia merasa tidak dihargai suami atau istrinya yang dulu, sehingga dia mencari suami ataupun istri orang lain yang bisa menghargainya. Dengan dia mencari pendamping orang yang bisa menghargainya, disitu kan kesadarannya sedang berusaha menghargai dan memngusahakan kebaikan untuk hidupnya.

Kadang Anda menyaksikan, itu orang pelit kok makin kaya? Ya dia tidak merasa pelit kok, dia merasa sedang mengelola uangnya dengan bijak.

Kadang Anda menyaksikan, itu orang boros kok makin kaya saja, padahal boros kan temannya setan? Dia tidak merasa sedang boros kok, dia merasa sedang hidup happy dengan uang dan kedermawananan.

Nah itu. Kalau Anda melihat orang yang zalim kepada Anda kok tidak ujung kualat, bisa jadi dia punya kesadaran berbeda, dia tidak merasa menzalimi Anda, namun merasa sedang membela harga dirinya.

– Spiritual Prosperity Class
– Muhammad Nurul Banan
– Gus Banan

Scroll to Top