MEMBANGUN SISTEM HILIRISASI UANG

Dalam pitutur Jawa diistilahkan, “Banyu malahan miline maring segara,” yang artinya “air malahan mengalirnya ke lautan”.

 

Sejak awal penciptaannya lautan sudah tercipta penuh air, tak ada lautan yang kekuarangan air. Boleh disebut lautan adalah tempat keberlimpahan air.

 

Namun justru seluruh air yang ada di daratan bumi ujung-ujungnya mengalir ke lautan. Yang sudah berlimpah air malahan sekalian menjadi obyek hilir seluruh aliran air.

 

Kalau dilihat dari sisi kebutuhan, apa lautan butuh aliran air dari daratan bumi? Dirinya sudah berkelimpahan air, bagaimana dia butuh dialiri air? Namun yang terjadi justru suluruh aliran air tersistem mengalir ke lautan.

 

Kalau cari adil, gurun pasir yang tandus itulah bagian alam semesta yang sangat butuhkan air, namun gurun tandus malahan sama sekali tidak dialiri air kecuali sedikit sekali dan sangat terbatas.

 

Lautan yang sudah berlimpah air malahan sekalian dilimpahi air, gurun tandus yang kering air malahan sekalian tidak dialiri air. Ini mekanisme paten alam semesta.

 

Uang pun begitu. Di Pemilu, tokoh politik yang sudah kaya dan populer, sekali mendatangi panggung kampanye, diberi amplop tebal, yang kaum fakir paling peroleh kaos oblong murah dan recehan seratus ribuan.

 

Mall yang megah didatangi ribuan pengunjung setiap harinya, warung kaki lima paling didatangi satu dua orang setiap harinya. Kaum fakir paling terima bansos senilai seratus ribu, yang pejabat kaya malah terima hadiah ratusan juta.

 

Jadi mekanisme keberlimpahan uang itu sama persis seperti lautan, yang sudah penuh uang malahan didatangi uang berlimpah-limpah, dan yang fakir uang malahan sedikit sekali didatangi uang, persis seperti gurun tandus didatangi air.

 

Rumusnya, yang banyak uang malahan didatangi uang makin banyak, yang paceklik uang sekalian terbatas sekali didatangi uang.

 

Nah mau tahu bagaimana mendatangkan uang berlimpah dalam hidup Anda?

 

Mendatangkannya itu harus dengan uang. Panggil uang dengan uang. Uang Anda makin banyak justru uang yang terpanggil datang juga akan makin banyak.

 

Cobalah konsisten ada uang di rekening Anda atau di dompet atau di celengan, yang Anda bisa memastikan tidak digunakan untuk apapun. Uang tersebut fungsinya sebagai obyek hilirisasi uang yakni sebagai lautan yang berlimpah air.

 

Makin banyak jumlah uangnya akan makin baik. Umpama uang hilirisasi tersebut terpakai, pastikan Anda bisa menggantinya.

 

Umpama bukan uang juga bisa, yang penting bentuk harta benda, entah emas, entah tanah, entah saham, entah mobil, dan apaun juga, yang penting bertahanlah untuk selalu punya harta berharga dan syukur meningkat dari waktu ke waktu, karena yang akan memanggil harta adalah harta, air justru mengalirnya ke lautan yang berlimpah air.

 

Apa hal yang begitu tidak menumpuk-numpuk harta? Hal itu sudah sering saya bahas. Menumpuk harta atau tidak itu tergantung niat dan kesadarannya.

 

Kalau niat dan kesadarannya untuk memberdayakan diri agar kehidupan finansial Anda lebih berkulaitas ditambah “karena Alllah” ya itu bukan menumpuk harta tapi ibadah.

 

Sebaliknya kalau niat dan kesadarannya karena sayang dengan harta sehingga terobsesi menumpuk dan menggenngamnya, ya itu yang disebut kanzul mâl alias menumpuk harta.

 

Muhammad Nurul Banan

Gus Banan

Spiritual Prosperity

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top