TERIMA UANG KECIL

Saya pernah bayar Rp 120.000 kepada seorang pengusaha kaya.

Ceritanya waktu itu saya buka peluang reseller untuk online class saya kepada para alumni. Salah satunya ada alumni saya yang seorang pebisnis besar. Beliau ajak 1 orang temannya.

 

Waktu mau bayarkan royalti saya tidak enak hati, saya rikuh kasih 120.000 kepada beliau, ya karena penghasilan beliau ratusan juta tiap bulan, apa arti 120 ribu? Beliau sekali kasih bantuan ke pesantren saya juga jutaan, itu petunjuk beliau punya duit.

Di sini saya belajar mentalitas dagang dari beliau. Beliau berkenan menerima dengan riang gembira penuh syukur.

 

Itu karena beliau sadar menjadi reseller kelas online saya itu artinya ikatan bisnis. Karena urusan bisnis, beliau pasang mental sebagai pedagang, bukan mental pembantu urusan sosial. Dapatnya nominal kecil, tapi karena beliau sedang hargai jiwa dagangnya, beliau tetap menerima dengan riang gembira.

 

Material alam semesta ini semuanya punya nilai tukar, karena itu bisa dihargai dengan uang. Supermie, kambing, batu, dan lainnya punya nilai tukar yang terukur sepadan. Nilai tukar material alam semesta selanjutnya bisa Anda ambil labanya karena seluruh partikel alam semesta ini sejatinya pelayan Anda, selanjutnya boleh Anda perjualbelikan.

 

Uang kecil dari dagangan Anda itu penghargaan untuk jiwa dagang Anda, itu layak Anda terima. Kalau Anda memang konsisten niat dagang, Anda harus hargai jiwa dagang Anda, walaupun uang kecil itu penghargaan untuk Anda.

 

Lah iya, Anda beli Supermie di Alfamart, di situ Anda paling-paling kasih uang 500 perak ke si bos Alfamart yang katanya orang kaya, bukankah itu tidak menghina?

 

Beda dengan jiwa Anda. Kalau jiwa Anda itu tidak dapat dikrus dengan uang, tidak ada satupun materi yang sebanding dengan jiwa Anda. Lalu ketika Anda terima dengan riang gembira uang pemberian seribu rupiah yang dipertukarkan dengan rasa kasihan orang lain kepada Anda, itu benar-benar diri Anda lebih murah dari harga tempe.

 

Nabi S.A.W menerima hadiah dan menolak sedekah, karena hadiah itu pemberian non komersial yang diberikan karena rasa menghargai. Sedekah sebaliknya, pemberian non komersial yang diberikan karena rasa kasihan. Non komersial cuma diukur 5 ribu rupiah, lah itu kan menghina? Artinya diri Anda tidak bernilai di mata si pemberi, hanya dikasihani saja.

 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أُتِيَ بِطَعَامٍ سَأَلَ عَنْهُ فَإِنْ قِيلَ هَدِيَّةٌ أَكَلَ مِنْهَا وَإِنْ قِيلَ صَدَقَةٌ لَمْ يَأْكُلْ مِنْهَا

 

“Dari Abu Hurairah R.A, ‘Apabila Nabi S.A.W diberi makanan, beliau pasti menanyakannya. Bila dikatakan bahwa itu adalah hadiah, beliau memakannya, dan bila dikatakan itu adalah sedekah, beliau tidak berkenan memakannya.'” (H.R. Muslim)

 

Karena itu terima uang kecil atas nama pemberian, itu penghinaan, tapi uang kecil atas nama dagang itu penghargaan.

 

Uang kecil dari dagang kalau memang Anda berniat dagang, Anda akan sanggup menyukuri dan menerimanya, tapi kalau hati Anda tersinggung itu artinya niat dagang Anda tidak kokoh, masih plin-plan jadi pedagang.

 

Dagang harus diberi ruh dagang, sementara hakikat dagang adalah mengomersilkan barang atau jasa untuk diambil labanya. Dagang jelas butuh ruh dagang, bukan butuh ruh sosial, ruh harga diri, ruh ilmiah, dan lainnya.

 

Kalau memang Anda jualan barang atau jasa, Anda tidak gengsi terima uang kecil, kalau Anda gengsi itu hakikatnya Anda bukan jualan barang atau jasa, tapi jualan diri. Karena itu orang gengsian, dagangnya ambrol.

 

Saya menulis ini karena ada beberapa kasus pengusaha yang bisnisnya sudah meroket lalu ambruk, eeh ditelisik ternyata mereka gengsian saat terima laba kacil.

 

Hasilnya, uang kecil dalam dagang itu penghargaan, hati Anda menolak uang kecil dari dagang itu bisa melorotkan bisnis Anda. Dan uang kecil dalam pemberian sosial itu merendahkan, hati Anda nyaman terima uang kecil dari pemberian itu bisa melorotkan kualitas hidup Anda.

 

Muhammad Nurul Banan

Gus Banan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top