BUKAN ORANG SEDARAH, TAPI ORANG LAIN YANG SETIA BERSAMA ANDA

Anak bersama Anda paling hingga dia berusia antara 20 – 30 tahun. Selanjutnya ia akan hidup bersama orang lain yakni pasangan nikahnya.

 

Orang tua dan saudara-saudara Anda juga begitu, mereka hidup bersama Anda paling hingga Anda berusia antara 20 – 30 tahun.

 

Selanjutnya orang yang akan setia mendampingi Anda, bahkan yang merawat dan memperjuangkan Anda adalah orang yang sebenarnya bukan siapa-siapanya Anda, dia adalah pasangan nikah Anda.

 

Pasangan nikah itu bukan siapa-siapanya Anda sehingga dalam fikih Islam mereka disebut ajnâbi yakni orang lain di luar hubungan kekerabatan yang halal dinikah.

 

Hidup bersama anak, bersama orang tua, bersama keluarga, dan orang-orang sedarah yang dahulu kita terlahir dan terhubung dengan mereka hanya antara usia antara 20 – 30 tahun, namun selanjutnya orang yang mendampingi Anda, mengawal.dan sekomitmen dengan Anda justru orang lain yang tidak terhubung apapun dengan Anda.

 

Ketika Anda dalam kesulitan atau kemudahan, Anda dalam susah maupun senang, pendamping yang seiya sekata mendampingi visi dan misi Anda, pasangan nikah lah yang selalu pasang badan bersama Anda. Bahkan kebanyakan pasangan nikahlah yang konsisten memperjuangkan Anda.

 

Anda lihat saja, saat mereka telah menua, anak dan keluarga lainnya entah pergi kemana, sibuk dengan urusannya masing-masing, pasangan nikahlah yang konsisten menjadi perawat gratis di masa-masa manula Anda.

 

Dia yang tulus menemani Anda hingga di masa-masa tua Anda, di saat semua orang-orang yang sedarah dengan Anda meninggalkan Anda.

 

Kalau dirunut, siapa sebenarnya orang di luar diri Anda yang paling menghargai Anda? Ternyata itu bukanlah anak, bukan saudara, bukan orang tua tapi ternyata dia adalah orang lain itu, yakni pasangan nikah.

 

Bayangkan layak dilaknat atau tidak, orang yang mengigit lengan orang yang mendulangkan makanan ke mulutnya atau orang yang dengan sengaja membocorkan kapal yang ditumpanginya?

 

Dia layak untuk sangat terkutuk dan terlaknat, sebab dia mencelakai orang yang berjasa baik dan menghargai dirinya.

 

Sebab itu orang terbodoh dan layak terkutuk hidupnya adalah orang yang tidak sadar untuk menghargai pasangan nikahnya, orang yang sia-siakan pasangan nikahnya, yang tidak memprioritaskan menghargai pasangannya,

 

sebab pasangan nikahlah yang sebenarnya dia bukan siapa-siapanya Anda, tapi ternyata dialah yang komitmen seiya sekata hidup bersama kekuarangan dan kelebihan Anda.

 

Muhammad Nurul Banan

Gus Banan

Spiritual Prosperity

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top