AURA MENYEBALKAN DAN KEMISKINAN

Bila diri Anda banyak disebali dan direndahkan orang, itu biasanya karena sistem hidup diri Anda masih terlalu banyak membebani orang lain, entah membebani secara sosial maupun finansial.
Siapa yang tidak geram direpoti limpahan beban dari orang lain? Tentu geram, enej, jengkel, marah, benci, dan seterusnya.
Tentu limpahan beban tersebut adalah limpahan beban tanpa kompensasi setara, tanpa pertukaran energi sebanding.
Hal lumrah di tengah masyarakat Indonesia itu munculnya orang-orang yang punya obsesi mengembangkan yayasan sosial, yayasan pendidikan, yayasan keagamaan, namun tanpa rasa berdosa, mereka membebankan proyek obsesi sosialnya tersebut kepada orang lain, seolah eksistensi proyek obsesi sosialnya tersebut adalah tugas dan kewajiban semua orang sebagai tanggung jawab sosial, akhirnya tanpa rasa sungkan, tanpa malu, mereka dengan enteng minta-minta sumbangan. Mereka tidak sadar betapa hal itu sebenarnya tindakan merepotkan dan membebani orang lain. Yayasan sosialnya yayasannya sendiri, orang lain yang harus menghidupi.
Nah cara berpikir dan bertindak begitu yang disebut sistem hidupnya masih membebani orang lain.
Menjadi beban bagi orang lain, hasilnya ya diolok-olok, dicibir, direndahkan, disebali, dan seterusnya.
Kecuali Anda memang memberikan layanan setara kepada masyarakat, misalkan Anda melayani pengajian mingguan secara istiqamah kepada sekelompok masyarakat, lalu Anda punya program sosial, dan sekelompok masyarakat tersebut diminta ikut andil berpartisipasi, itu baru layak, karena disana Anda sudah berperan memberi kepada mereka. Itu saja permintaan partisipasi tersebut harus sebatas kepada kelompok masyarakat yang dilayani pengajian.
Jangankan yang model menarik sumbangan sosial tanpa pertukaran energi, pernah ada satu perusahaan, lantas aktifitas perusahaan mengganggu lingkungan sosialnya, dari hilir mudiknya karyawan, suara-suara gaduh aktifitas kerja, dan lainnya mengganggu masyarakat sekitar, namun dari pihak perusahaan tidak memikirkan program kesejahteraan masyarakat, dan malahan warung makan karyawan saja di-handle oleh perusahaan sendiri agar uang hanya berputar di dalam perusahaan. Hasilnya apa? Demo dan konflik dengan masyarakat. Itu terjadi karena bias energi membebani orang lain.
Nah kalau Anda ingin tidak hidup dengan aura disebali dan direndahkan orang, hindarkan diri Anda dari sistem sosial yang membebani orang lain. Kalau memang tidak bisa memberikan layanan setimpal kepada orang lain ataupun pertukaran energi setara, mending mundur, ojo wani-wani.
Termasuk dalam marketing penjualan, banyak yang melakukan spamming melalui telepon dan media sosial, menawar-nawarkan produk dengan ngotot. Apalagi jika penawarannya end to end, biasanya melalui whatsapp, itu sangat mengganggu orang, bikin risih. Yang begitu termasuk energi membebani orang lain.
Begitu pula di kehidupan pribadi. Kalau Anda merasa kerap disebali orang tanpa tahu sebabnya apa, coba cek diri Anda, barangkali ada bagian dari hidup Anda yang kerap membebani orang lain tanpa Anda bisa memberikan energi pertukaran setara.
Dan energi begitu bisa juga karena warisan energi DNA dari orang tua Anda. Artinya diri Anda sudah berdikari mandiri, tidak membebankan apapun kepada orang lain, namun ternyata ortu Anda gemar membebani orang lain, itu energi aura disebalinya bisa terwaris kepada Anda.
Aura disebali orang itu energi kemiskinan karena membebani orang lain itu mental meminta-minta gratis, mirip energi pengemis. Lalu cara keluarnya, bagaimana?
Energi miskin itu energi meminta sehingga membebani orang lain, kalau ingin keluar dari pusaran energi tersebut ya Anda harus mengganti dengan energi kaya.
Energi kaya itu energi membayar yakni energi menguntungkan dan menggembirakan orang lain. Gemar sedekah dengan konsisten, gemar membantu orang lain, gemar menolong, gemar melimpahi orang lain dengan keberuntungan, itu di antara jalan keluarnya.
Kekayaan itu energi gembira sehingga energinya selalu menggembirakan orang lain. Anda konsisten di frekuensi energi tersebut, ya Anda dimudahkan rezekinya. Sebaliknya energi miskin itu energi membebani orang lain, berada di pusaran energi tersebut ya rezeki Anda macet-macet.
– Spiritual Prosperity Class
– Muhammada Nurul Banan
– Gus Banan
Scroll to Top